[Book Review] Red Queen
RED QUEEN
Judul : Red Queen (Red Queen #1)
Penulis : Victoria Aveyard
Penerbit : Penerbit Noura (PT. Mizan Publika)
Tahun Terbit : Cetakan pertama ; April 2016
Tebal buku : 516 halaman
Rating : 4.5/5
[May contain spoilers]
blurb.
Kupandangi kedua tanganku, lenganku, mengagumi saat petir menyulut tubuhku. Pakaianku terbakar, gosong oleh panas api, tetapi kulitku tak berubah. Semuanya salah. Aku masih hidup.
Ajang pemilihan Ratu Kaum Perak telah menguak kekuatan luar biasa yang tersembunyi dalam diri Mare. Dia pun dijodohkan dengan pangeran berdarah perak dari Kerajaan Norta.
Mungkin kau anggap kisah ini akan berakhir manis; putri dan pangeran hidup bahagia selama - lamanya.
Tapi, tunggu dulu. Masalahnya, Mare adalah kaum Merah, tidak seharusnya bersatu dengan Kaum Perak.
Selama ini Kaum Merah hidup di bawah bayang - bayang kekuasaan Kaum Perak, menjadi sasaran empuk kekuatan supernatural Kaum Perak. Kenyataan yang dibenci Mare. Kekejaman Kaum Perak telah membuat orang - orang yang dia dayangi mati sia - sia.
Sebagai tunangan pangeran Perak, kini dia memiliki kesempatan langka. Inilah saatnya memulai perlawanan, apa pun risikonya. Tapi, mampukah dia melawan perasaan yang mulai tumbuh di hatinya?
***
Novel yang saya baca kali ini bergenre fantasi dystopia. Novel yang telah menjadi "Buku terlaris #1 versi New York Times" dan akan segera difilmkan oleh Universal picture ini menurut saya punya rasa yang manis - manis pahit. Kenapa? Alurnya sama sekali gak bisa kalian tebak, karena emang bener cerita ini bukan berakhir dengan putri dan pangeran yang hidup bahagia, dan ending dari cerita ini yang mind blowing banget, sampai - sampai saya dibuat baper sama ending yang sama sekali gak terduga. Novel ini berhasil bikin saya senyum - senyum sendiri dan gak jarang "duh kasihan" menjadi kata yang pas buat menggambarkan suatu suasana tersebut.
Kaum Merah dan Kaum Perak, dua perbedaan yang teramat jelas dari segi manapun dan membuat cerita ini menimbulkan banyak sekali konflik. Mare Barrow, gadis Merah berusia 17 tahun yang tidak lebih hanya menjadi pencopet ulung di desanya, Desa Jangkungan. Lain halnya dengan adiknya Gisa yang pandai menjahit dan menyulam sehingga membuat dirinya dapat bekerja di lingkungan Kaum Perak dan aman dari penjaringan perang.
Kilorn, sahabat dari si tokoh utama, Mare Barrow, yang sebentar lagi akan berangkat ke medan perang karena adanya penjaringan oleh Kaum Perak. Sama seperti kakak laki - lakinya, Shade, Bree, dan Tramy yang sudah lebih dulu berangkat berperang. Mare yang frustasi dan bingung cari cara agar dia dan sahabatnya tidak pergi berperang, akhirnya ia bertemu dengan Cal di sebuah bar. Cal, Kaum Perak. Dari sinilah Mare bisa masuk ke Istana sebagai pelayan Kaum perak dan berencana melakukan pemberontakan. Namun, Mare ternyata adalah seorang Merah yang memiliki kemampuan spesial, hal ini membuat dirinya diubah menjadi seorang Silver, yang berarti dia harus berhenti dari pekerjaan pelayannya dan Mare dijodohkan dengan Pangeran Maven, yang tidak lain adalah adik dari pangeran Cal. Mare menjalani kehidupan asing di tempat yang sama asingnya serta meninggalkan keluarga dan teman - temannya. Ya, meskipun di akhir cerita identitas asli Mare terbongkar di depan Perak, dan dia harus menjalani sebuah kenyataan pahit.
Mare, menurut saya punya karakter yang kurang sempurna dimana dia sebenarnya tertarik sama Pangeran Cal yang bukan tunangannya, dan membuat saya merasa kalau si Mare udah mengkhianati Maven. Mare, gak terlalu ambil pusing soal tunangannya dan Cal, di ceritakan Mare sibuk mencari cara agar Merah dan Perak bisa bersatu, dan Perak dapat menghentikan peperangan.
Akhir cerita yang gak terduga sama sekali, yang saya pikir si dia baik ternyata justru dia yang ngehianatin banyak orang, bahkan waktu saya baca di awal cerita dan agak gak sreg sama salah satu karakter disini, diakhir cerita pemikiran saya jadi berubah drastis.
Plot twist yang gak terduga, dan cara Victoria Aveyard mengungkap karakter asli tokohnya di akhir cerita sukses bikin saya ketagihan membuka lembar berikutnya dan gak sabar sampai ke akhir cerita. Terlepas dari kekurang sempurnaannya karakter Mare, dan beberapa tokoh yang bikin saya teriak kenceng "kok jahat sih!", novel ini juga sukses bikin saya penasaran sama sequelnya yang berjudul "Glass Sword" yang pasti gak kalah seru dari "Red Queen".
Comments
Post a Comment